Slide

1 / 11
Silat Seruling Dewata
2 / 11
Silat Putri di Puncak Watukaru tahun (2016)
3 / 11
Pendekar Seruling Dewata Bali
4 / 11
Silat Putra di Puncak Watukaru tahun (2016)
5 / 11
Silat Putra di Puncak Watukaru
6 / 11
Ketua Aliran Silat Bali Kuno
7 / 11
Bersama Sesepuh Generasi IX
8 / 11
Siswa SD berlatih Silat Bali Kuno
9 / 11
Anak-anak berlatih Silat Bali Kuno
10 / 11
Latihan Gabungan
11 / 11
Latihan Gabungan Sabuk Hitam (Slimed Ireng)

Coca (Permata) Kesuwa Manik Kumala






  1. Bahan : Les Kayu Kesuwa Manik Kumala

Kayu kesuwa diperkirakan hanya ada di Gunung Watukaru. Diantara ratusan kayu Kesuwa yang tumbuh di Gunung Watukaru biasanya ada saja satu atau dua melik atau istimewa. Ciri-ciri kayu kesuwa yang melik adalah ketika malam bulan purnama dari kejauhan batang dan beberapa daun menyala atau bersinar. Kayu Kesuwa inilah yang dinamakan Kesuwa Manik Kumala. Kayu ini sangat susah dicari karena dalam 100 tahun belum tentu tumbuh sekali. Sesepuh Generasi VIII tapik pekulun Ki Sendang pada tahun 1939 pernah menemukan kasu kesuwa Manik Kumala yang beliau ambil dan simpan di Lereng Utara Puncak Kedaton dengan kedalaman 40 depa. Ada wasiat Beliau, jika Kayu Kesuwa Manik Kumala ini telah berhasil diketemukan agar dibagikan kepada semua siswa sebagai perlambang “Trah Watukaru”. Ketika mengambil agar siswa medana punia untuk membangun Pesraman. Les Kayu Kesuwa Manik Kumala inilah yang dijadikan Coca/Permata. Kegunaan Kayu Kesuwa Manik Kumala menurut Sesepuh Generasi VIII ada 3 yakni jika di masyarakat digunakan untuk melindungi dan membentengi diri agar tidak diganggu Bhuta Kala, melindungi dan membentengi diri agar tidak diganggu leak dan jika bepergian ke hutan untuk melindungi/membentengi diri agar tidak diganggu bintang buas.


  1. Proses Pembuatan :

Les Kayu Kesuwa Manik Kumala ini diasah dijadikan coco/permata untuk cincin atau liontin. Coco atau permata yang sudah jadi lalu diisi kekuatan gaib melalui proses yang terdiri dari beberapa tahapan antara lain :

  • Dilukat langsung oleh Sesepuh di Wisma Sesepuh dengan mantram penglukatan khusus yang maha rahasia

  • Diurip langsung oleh Sesepuh di Wisma Sesepuh dengan mantram penguripan khusus yang maha rahasia

  • Dipasupati langsung oleh Sesepuh di Wisma Sesepuh dengan mantram pasupati khusus yang maha rahasia

  • Diisi Taru Prana Kesuwa (Mantram menyerap kekuatan Kayu Kesuwa)

  • Diisi mantram pengisep Ajian langsung oleh Sesepuh di Wisma Sesepuh dengan mantram khusus yang maha rahasia

TAPA BRATA :

  • Hari Pertama Sesepuh membacakan mantram Ajian Penundung Bhuta sebanyak 1000 kali.

  • Hari Kedua Sesepuh membacakan mantram Ajian Jagra Wisesa sebanyak 1000 kali.

  • Hari Ketiga Sesepuh membacakan mantram Ajian Penunduk Sato sebanyak 1000 kali.


  1. Manfaat dan Kegunaan :

  • Sebagai pelindung diri (dapat membentengi diri dari gangguan Leak)

  • Sebagai pelindung diri (dapat membentengi diri dari gangguan Bhuta Kala)

  • Sebagai pelindung diri (jika pergi ke hutan tidak diganggu binatang buas dan mahluk halus)