Slide

1 / 11
Silat Seruling Dewata
2 / 11
Silat Putri di Puncak Watukaru tahun (2016)
3 / 11
Pendekar Seruling Dewata Bali
4 / 11
Silat Putra di Puncak Watukaru tahun (2016)
5 / 11
Silat Putra di Puncak Watukaru
6 / 11
Ketua Aliran Silat Bali Kuno
7 / 11
Bersama Sesepuh Generasi IX
8 / 11
Siswa SD berlatih Silat Bali Kuno
9 / 11
Anak-anak berlatih Silat Bali Kuno
10 / 11
Latihan Gabungan
11 / 11
Latihan Gabungan Sabuk Hitam (Slimed Ireng)

Sosialisasi dan Pengenalan Yoga Bali Kuno Tradisi Watukaru - IAHN GDE PUDJA MATARAM

 Sabtu, 18 Juli 2023 IAHN GDE PUDJA MATARAM mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Pengenalan Yoga Bali Kuno Tradisi Watukaru dengan pemateri Sesepuh Generasi IX Perguruan Seruling Dewata Ki Nantra Dewata.


Lewih ruhur sira sang yogi sangkeng tapaswi, lewih uttama sakaring prajnya, lewih uttama sangkeng sang mulahaken yajnya, ya matangnya ringku sang Arjuna,  dadya ta kita  sang yogi. 


Seorang  yogi  lebih utama dari seorang pertapa yang bertapa digunung dan hutan, dia lebih mulia dari sarjana yang sujana, lebih utama dibandingkan  yang melaksanakan berbagai upacara yajna, karena itu, wahai Arjuna,  jadilah  engkau seorang yogi.

(Bhagavad Gita VI-46) 


Pada jaman dahulu kala yang dinamakan Jaman Bhumi Lawas, di Bali Dwipa ada sebuah pertapaan kuno yang dinamakan “ Pertapaan Candra Parwata” ( Pertapaan Gunung Bulan). Pertapaan ini ada di  Puncak Kedaton salah satu dari tujuh puncak Gunung Watukaru. Di pertapaan ini pada jaman dulu berkumpul para pertapa yang menjalani kehidupan sebagai Wanaprastha (Pertapa sisia). Dalam kesehariannya para pertapa ini dipanggil dengan sebutan Yogi (Pertapa laki) dan Yogini (Pertapa Wanita). Yogi dan Yogini adalah panggilan untuk para pertapa Wanaprastha yang kesehariannya berlatih dan memperdalam ajaran Yoga yaitu tehnik maharahasia agar bisa menghubungkan atman dengan Paramaatman (Brahman). 

 

0 Komentar