Sabtu, 18 Juli 2023 IAHN GDE PUDJA MATARAM mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Pengenalan Yoga Bali Kuno Tradisi Watukaru dengan pemateri Sesepuh Generasi IX Perguruan Seruling Dewata Ki Nantra Dewata.
Lewih ruhur sira sang yogi sangkeng tapaswi, lewih uttama sakaring prajnya, lewih uttama sangkeng sang mulahaken yajnya, ya matangnya ringku sang Arjuna, dadya ta kita sang yogi.
Seorang yogi lebih utama dari seorang pertapa yang bertapa digunung dan hutan, dia lebih mulia dari sarjana yang sujana, lebih utama dibandingkan yang melaksanakan berbagai upacara yajna, karena itu, wahai Arjuna, jadilah engkau seorang yogi.
(Bhagavad Gita VI-46)
Pada jaman dahulu kala yang dinamakan Jaman Bhumi Lawas, di Bali Dwipa ada sebuah pertapaan kuno yang dinamakan “ Pertapaan Candra Parwata” ( Pertapaan Gunung Bulan). Pertapaan ini ada di Puncak Kedaton salah satu dari tujuh puncak Gunung Watukaru. Di pertapaan ini pada jaman dulu berkumpul para pertapa yang menjalani kehidupan sebagai Wanaprastha (Pertapa sisia). Dalam kesehariannya para pertapa ini dipanggil dengan sebutan Yogi (Pertapa laki) dan Yogini (Pertapa Wanita). Yogi dan Yogini adalah panggilan untuk para pertapa Wanaprastha yang kesehariannya berlatih dan memperdalam ajaran Yoga yaitu tehnik maharahasia agar bisa menghubungkan atman dengan Paramaatman (Brahman).
0 Komentar